Kaligrafi Kontemporer Muhammad Amzil



Seni kaligrafi kontemporer adalah seni kaligrafi masa kini. Kaligrafi kontemporer adalah seni kaligrafi bebas ekspresi. Ia lebih menekankan pada kekayaan imajinasi dan kreatifitas. Diantara ciri cirinya yang menonjol antara lain :
  • Keluar dari kebiasaan yang sudah baku. Kaligrafi kontemporer tidak terlalu memperhatikan kepatuhan pada kaidah penulisan huruf, meskipun kaidah tetap diperhatikan. Sebagian orang melihat kaligrafi kontemporer sebagai jalan keluar dari kesulitannya belajar kaligrafi baku.
  • Lebih bebas dalam memilih alat, dan media. Tidak lagi terbatas pada pena, tinta dan kertas 
  • Lebih bebas dalam memilih tema dan gaya. Bisa abstrak, simbolik atau ekspresionis
Dalam batasan yang lebih disederhanakan, banyak yang menyamakan kaligrafi kontemporer dengan lukisan kaligrafi atau seni lukis kaligrafi. Seni lukis, tapi ada kaligrafinya. Seni kaligrafi kontemporer sudah menjadi salah satu cabang Musabaqah Kaligrafi dalam MTQ. Belakangan ini kami juga sering mendapat undangan untuk mengikuti lomba dengan tema kaligrafi modern, atau kaligrafi kontemporer, atau kaligrafi mural yang dipopulerkan dengan sebutan Muralgrafi.

Tujuannya adalah untuk menjaring minat anak anak muda kepada kaligrafi. kalau mereka disuruh menulis kaligrafi murni, mungkin mereka akan kesulitan. Tapi bila dipadukan dengan seni lukis, grafiti, mural, gravir dan yang semacamnya maka diharapkan makin banyak anak muda yang mencintai kaligrafi  


Berikut ini beberapa karya dari Muhammad Amzil, seorang kaligrafer dari Magribi (Marocco). Karya karya ini menurut saya bisa disebut kaligrafi kontemporer, meskipun sang penulis "sangat patuh" pada kaidah. Lukisannya lebih banyak berperan sebagai latar belakang dari kaligrafinya.

Kaligrafi kontemporer

Diwani jali dengan tema kuda :
Al-Qur'an Surah An-Nahl ayat 5-6








Kaligrafi Modern

Assalamualaikum. salam sobat grafis-media. pertemuan kali ini, saya akan membahas tentang "Perkembangan Kaligrafi Islam Modern" beserta contoh dan perbedaanya dengan kaligrafi tradisional. berbicara soal modern, maka kita akan mengacu pada konsep Kontemporer yaitu konsep seni yang eksis yang masih berlangsung hingga sekarang. dimana seni kaligrafi arab modern ini merupakan buah dari kaligrafi dimasa lampau, yang sudah dicampur berbagai unsur seni moder.

Dalam Islam, Kaligrafi dikenal sebagai sosok yang menggambarkan seni dalam islam. pentingnya kaligrafi terletak pada tujuan utamanya, yakni melestarikan Firman Allah (Tuhan). Al-Qur'an adalah kitab yang menjadi jantung Islam dan Kaligrafi dianggap sebagai seni tertinggi untuk mengekspresikan Ilahi.

Apa Itu Kaligrafi Islam Modern

Seni Kaligrafi Islam Modern adalah kaligrafi arab yang sudah terinovasi oleh bermacam-macam gaya, bentuk dan konsep. desainnya memang sangat bergaya namun tetap bisa dibaca, sehingga lebih mudah menarik perhatian dan memiliki nilai artistik yang lebih menonjol. 

Berbicara masalah konsep Tradisional dan Modern, pasti sudah terlihat jelas perbedaanya. dimana masa lalu lebih mengandalkan bahan dan alat seadanya termasuk pemikiran. sedangkan Modern, sudah berada di tingkat lebih tinggi. dimana perkembangan mempengaruhi segala aspeknya, tekecuali keterbacaan. karena kaligrafi arab tetap mutlak harus bisa dibaca.

Seniman Kaligrafi Arab Modern dan Contoh Desainnya

Berbicara masalah estetika, kaligrafi arab memang banyak menyimpan keindahan. inilah yang memabukkan para seniman, hingga ingin mempelajarinya. banyak seniman dari seluruh dunia belajar kaligrafi arab walaupun dia bukan Muslim, semua itu berdasarkan rasa penasaran terhadap keindahannya. 

Nihad Dukhan

Nihad Dukhan adalah seorang seniman kaligrafi arab yang juga sebagai dosen pengajar di Amerika, pada Universitas Detroit Mercy. Pak Dukhan merupakan penduduk asli Gaza, Palestina. karyanya sudah banya terjual di AS, Eropa, Timur Tengah dan Jepang. beliau aktif mempromosikan Kaligrafi Arab/Islam untuk menyadarkan masyarakat akan pentingnya budaya lewat pameran, budaya dan lokakarya. niatnya bukan hanya untuk orang arab, tetapi untuk seluruh budaya yang ada didunia.

Contoh Kaligrafi Islam Modern karya Nihad Dukhan


                           kaligrafi modern : raven, eyebrow, mother dan pigeon

Rush, Meggy, Fathi & Farah, Dawwood & Zainab

Hassan Massoudy

Hassan Massoudy adalah seniman Kaligrafi Islam Modern asal Iraq. beliau juga merupakan seniman terkenal, apalagi dalam pertunjukkan Arabesque. ketenarannya sampai ke Prancis dan Eropa selama 13 tahun. disitu dia banyak mengekspresikan seni kaligrafi dalam bentuk Arabesque (pertunjukan yan menggabungkan musik,puisi dan kaligrafi).

Contoh Kaligrafi Islam Modern karya Hassan Massoudy

Artinya : puisi tidak dapat ditemukan jika anda tidak memilikinya dalam diri sendiri

maknanya : seumber kebebasan adalah keberanian

Jangan menerima tanpa memberi

Elvira Bojadzic

Elvira Bojadzic adalah seorang pelukis dan pendiri Majalas Seni Islam (Islamic Art Magazine) yang berasal dari Bosnia. dalam majalahnya, dia banyak membahas tentang bagaimana menjadi seniman muslim wanita, Sejarah seni islam di Bosnia dan bagaimana seni dan budaya Islam pulih setelah Perang Bosnia.

Bermula ketika dia dan suaminya yang juga seniman, mencari malajah seni tentang islam, namun tidak menemukannya. akhirnya timbullah inisiatif untuk menciptakannya, pada tahun 2009 terbitlah edisi pertama Islamic Art Mmagazine online. situsnya menjadi platform bagi para seniman yang karyanya aka ditampilkan pada web tersebut.

Contoh Kaligrafi Islam Karya Elvira Bojadzic

gambar kaligrafi arab modern
Kaligrafi modern Bismillah
gambar kaligrafi dengan pendekatan modern
Sebenarnya masih sangat banyak seniman kaligrafi modern, namun saya memberikan 2 saja sebagai inspirasi kalian. 









Sejarah Klagrafi


Beragam pendapat dikemukakan, tentang siapa yang mula- mula menciptakan kaligrafi. Untuk mengetahuinya cerita-cerita keagamaan adalah yang paling dapat dijadikan pegangan. Para pekabar dari Arab atau Muarrikh mencatat, bahwa Nabi Adam As lah yang pertama kali mengenal kaligrafi. Pengetahuan tersebut datang dari Allah SWT sendiri melalui wahyu. “Allah mengajari Adam pengetahuan tentang semua nama”, seperti yang diterangkan dalam al Qur’an (Surat Al Baqarah, ayat 31). Dikatakan, bahwa 300 tahun sebelum wafatnya, Adam menulis di atas lempengan tanah yang selanjutnya dibakar menjadi tembikar. Setelah bumi dilanda banjir di zaman Nabi Nuh As dan air sudah surut, setiap bangsa atau kelompok turunan mendapatkan tembikar bertulisan tersebut.
Dalam sejarah peradaban Islam, seni tulis huruf Arab yang isinya berupa potongan ayat Alqur’an atau Hadits Nabi SAW ini mempunyai tempat yang sangat istimewa. Setiap muslim percaya bahwa Bahasa Arab adalah bahasa yang digunakan oleh Allah Swt ketika menurunkan Al-qur’an kepada Nabi Muhammad SAW. Bahasa ini juga digunakan dalam seluruh tata peribadatan oleh kaum muslimin di seluruh dunia. Karena di dalam ajaran Islam lukisan berupa mahluk hidup adalah termasuk sesuatu yang dilarang, maka kaum muslimin mengeskpresikan gairah seninya antara lain lewat seni kaligrafi ini. Karya-karya kaligrafi ini banyak menjadi hiasan di banyak bidang, mulai dari bangunan, koin, seni dekoratif, permata, tekstil, senjata sampai manuskrip.
Kebangkitan baca tulis kaum muslimin dimulai sejak tahun 2 Hijriyah ketika Rasulullah mewajibkan kepada tawanan perang yang tidak mampu membayar tebusan untuk mengajari baca tulis kepada orang muslimin. Pada masa itu kaligrafi masih menggunakan Khat Kufi ( khat yang berbentuk siku) yang merupakan kaligrafi paling tua. Kufi saat itu masih belum mepunyai tanda baca sampai pada zaman Khalifah Ali bin Abi Thalib tulisan tersebut mempunyai tanda baca dengan sempurna.
Pada masa kekhalifahan Bani Umayyah mulai timbul ketidakpuasan terhadap khat kufi yang dianggap terlalu kaku dan sulit digoreskan, sehingga dimulailah perumusan tulisan yang lebih lembut dan mudah digoreskan. Meskipun sebenarnya Bahasa Arab telah berkembang jauh sebelum Islam lahir, tetapi bahasa ini menyebar dengan cepat sejalan dengan perkembangan agama Islam. Khalifah Abdul Malik (685-705 M) dari Bani Umayyah membuat sebuah keputusan politik yang sangat penting dalam bidang ini yaitu dengan menetapkan Bahasa Arab sebagai bahasa resmi seluruh wilayah Islam, meskipun pada awalnya Bahasa Arab bukan bahasa yang dipakai di wilayah-wilayah tersebut.Perumusan tersebut menghasilkan beberapa jenis tulisan yaitu, Khat Tumar, Jalil, Nisf, Tsulus dan Tsulusain. Tokoh kaligrafi saat itu yangterkenal adalah Qutbah al-Muharrir.
Pada awalnya, kaligrafi Islam banyak ditulis di atas kulit atau daun lontar. Penemuan kertas di Cina pada pertengahan abad 9 M berperan cukup besar dalam perkembangan seni ini, kertas harganya relatif lebih murah, cukup melimpah, mudah dipotong dan dari sisi teknik pewarnaan lebih mudah daripada bahan-bahan yang dipakai sebelumnya.
Ibnu Muqla (886-940 M) adalah salah seorang kaligrafer terbaik pada masa awal perkembangan seni kaligrafi Islam. Dia mengembangkan prinsip-prinsip geometris dalam kaligrafi Islam yang kemudian banyak digunakan oleh para kaligrafer yang datang sesudahnya, dia juga berperan mengembangkan tulisan kursif yang di kemudian hari dikenal sebagai gaya Naskh yang banyak dipakia untuk menulis mushaf Alqur’an.
Pengembangan kaligrafi terus dikembangkan sampai pada zaman Bani Abbasiyah sehingga muncul kaligrafi yang merupakan gaya baru ataupun modifikasi gaya lama seperti, Khat khafif Tsulus, Khafif Tsulusain, Riyasi dan al-Aqlam as-Sittah (Tsulus, Naskhi, Muhaqqaq, Raihani, Riq’ah dan Tauqi). Adapun tokoh-tokoh kenamaan pada masa ini adalah Ibnu Muqlah, Ibnu Bauwab dan Yaqut al-Musta’tsimi.
Abad ke-13, di mana bersama Yaqut, adalah abad kehancuran dan pembangunan kembali di negeri Islam Timur. Penghancuran itu terjadi akibat serbuan Jengis Khan (1155-1227) dan pasukan Mongolnya, dan memuncak dengan ditaklukannya Bagdad oleh putranya Hulagu pada tahun 1258 dan kejatuhan terakhir kekhalifahan Abbasiyyah.
Pembangunan kembali hampir secara langsung oleh pemantapan kekuasaan Mongol, dan putera Hulagu, Abaga (1265-82), adalah penguasa pertama yang memberikan gelas Il- Khan (penguasa Suku) bagi dinasti baru tersebut.
Adalah sangat menakjubkan bahwa Islam mampu, setelah dihancurkan sedemikian rupa, bangkit kembali dan meneruskan vitalitasnya yg tak pernah berkurang. Kurang dari setengah abad setelah kehancuran Bagdad, Islam memperoleh kemenangan atas penakluknya yang kafir, sebab, tidak hanya buyut Hulagu, Ghazan (1295-1305) memeluk Islam, melainkan dia juga yang menjadikan Islam sebagai agama resmi seluruh negeri yang diperintahnya.
Kaligrafi di Indonesia
Di antara semua perwujudan seni budaya Islam di Indonesia, agaknya seni kaligrafi berada pada kedudukan yang sangat menentukan. Sebab kaligrafi merupakan bentuk seni kebudayaan Islam yang untuk pertama kali ditemukan di Indonesia. Kaligrafi menandai bahwa Islam telah masuk di Indonesia. Ini dibuktikan dari hasil penelitian tentang arkeologi kaligrafi Islam di Indonesia yang di lakukan oleh Dr. Hasan Muarif Ambary. Menurutnya setelah mengkaji secara etikgrafis, telah berkembang kaligrafi gaya Kufi (abad IX-XV M), gaya Sulus dan Nasta’lik (abad XII- XIX M) serta gaya kontemporer lain (sejak abad XIX sampai beberapa abad kemudian).
Data-datanya ditemukan pada batu nisan, makam raja-raja Islam Aceh, kompleks makam di Troloyo, Mojokerto, Keraton, Cirebon, Mataram, Ternate, Jawa, Madura, dan daerah-daerah lainnya di Indonesia. Namun dalam kesenian kaligrafi itu sendiri memiliki rumus–rumus kaligrafi yang paling banyak digunakan, mencakup bentuk-bentuk huruf tunggal, gaya sambung, kemudian mengolahnya menjadi rangkaian kata-kata atau kalimat.

BERIKUT INI BEBERAPA MODEL KALIGRAFI YANG BERKAEDAH ATAU MURNI, ANTARA LAIN SEBGAI BERIKUT.

1. Naskhi
Tulisan model ini yang turun temurun sejak kelahirannya hingga kini tetap digunakan dalam berbagai penulisan naskah-naskah ilmiyah (kitab), majalah, surat kabar dan lain-lain. Terutama dalam Al Qur’an ataupun Hadits serta kitab Tafsir, Fiqih, Nahwu-Sorof dan sebagainya. Tulisan model ini lah yang banyak tersebar luas ke seluruh permukaan bumi ini. Tulisan ini mudah dikenal dan dipahami, karena disamping bentuknya yang sederhana, luwes juga tidak banyak Variasi.
2. Tsulutsi
Tulisan tersebut lebih bersifat monumental, terutama dipakai untuk tujuan-tujuan dekorasi dalam dunia mediamasa cetak, buku-buku ilmiyah, dan sekarang banyak dipakai untuk menghiasi tembok-tembok gedung. Tsulutsi kerap digunakan untuk judul-judul, gelar-gelar dan nama-nama penerbitan. Teks buku yang keseluruhannya menggunakan tsulutsi kini sudah tidak ada lagi, karena dipandang lebih pantas untuk corak-corak hiasan.
3. Rayhany
Pada suatu sumber menyebutkan, bahwa Rayhany berasal dari Naskhi. Namun ditilik dari bentuknya juga bagian dari Tsulutsi dengan lebih banyak diberi variasi. Huruf-hurufnya mempunyai keistimewaan dengan bentuk alif pitusrat, melengkung pada bagian atas huruf.
4. Diwani
Tulisan ini digunakan pada beberapa abad yang lalu untuk tulisan dewan-dewan (perkantoran) Pemerintahan Islam. Dipergunakan dalam hal-hal yang bersifat seni, seperti judul karangan, nama-nama, brosur dan lain-lain yang menitik beratkan nilai-nilai artistiknya. Bentuknya sangat condong, bersusun-susun saling tumpang tindih , saling bersambungan dan jarang memakai harokat atau baris. Bentuk huruf diperoleh dengan memainkan pena agar menjadi huruf-huruf berekor.
5. Riq’ah
Riq’ah adalah model yang paling mudah, karena itu paling sering digunakan untuk menulis, disamping penulis dapat menulis dengan cepat juga khoth ini tanpa variasi bahkan banyak penyederhanaan. Titik dua dapat dibentuk menjadi satu garis pendek, gigi-gigi huruf sin dibentuk satu garis, huruf hak di akhir kalimah dibentuk segitiga.

Kaligrafi Kontemporer Muhammad Amzil

  Seni kaligrafi kontemporer adalah seni kaligrafi masa kini. Kaligrafi kontemporer adalah seni kaligrafi bebas ekspresi....